‘Pikiran adalah pelopor dari segala
sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila
seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan
akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu
yang menariknya’
‘Pikiran adalah pelopor dari segala
sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila
seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan
akan mengikutinya, bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan
bendanya’
“Ia menghina saya, ia memukul saya,
ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Selama seseorang masih
menyimpan pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir’
“Ia menghina saya, ia memukul saya,
ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Jika seseorang sudah tidak
lagi menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian akan
berakhir”
“Sebagian besar orang tidak
mengetahui bahwa, dalam pertengkaran mereka akan binasa; tetapi mereka,
yang dapat menyadari kebenaran ini; akan segera mengakhiri semua
pertengkaran”
“Mereka yang menganggap,
ketidak-benaran sebagai kebenaran. dan kebenaran sebagai
ketidak-benaran. maka mereka yang mempunyai, pikiran keliru seperti itu,
tak akan pernah dapat, menyelami kebenaran”
“Di dunia ini ia bergembira. Di
dunia sana ia bergembira. Pelaku kebajikan, bergembira di kedua dunia
itu. Ia bergembira dan bersuka cita karena, melihat perbuatannya sendiri
yang bersih”
“Di dunia ini ia menderita. Di dunia
sana ia menderita. Pelaku kejahatan menderita di kedua dunia itu. Ia
meratap ketika berpikir, “Aku telah berbuat jahat,”, dan ia akan lebih
menderita lagi, ketika berada di alam sengsara”
“Pikiran itu sungguh sukar diawasi.
Ia amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Karena itu hendaklah
orang bijaksana selalu menjaganya. Pikiran yang dijaga dengan baik akan
membawa kebahagiaan”
“Bermacam luka (hal – hal yang
menyakitkan) dapat dibuat oleh orang – orang yang saling bermusuhan dan
membenci, namun sesungguhnya pikiran yang diarahkan secara salah akan
jauh lebih berat melukai diri sendiri”
“Janganlah memperhatikan kesalahan
dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi,
perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan
oleh diri sendiri”
“Tidaklah seberapa, harumnya bunga
tagara dan kayu cendana; tetapi harumnya mereka, yang memiliki sila
(kebajikan), menyebar sampai ke surga”
“Apabila dalam pengembaraan
seseorang tak menemukan sahabat yang lebih baik atau sebanding dengan
dirinya, maka hendaklah ia tetap melanjutkan pengembaraannya seorang
diri. Janganlah bergaul dengan orang bodoh (tidak bijaksana)”
“Bila orang bodoh dapat menyadari
kebodohannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana; tetapi orang bodoh yang
menganggap dirinya bijaksana, sesungguhnya dialah yang disebut orang
bodoh”
” Selama buah dari suatu perbuatan
jahat belum masak, maka orang bodoh (tak bijaksana) akan menganggapnya
manis seperti madu; tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka
ia akan merasakan pahitnya penderitaan”
“Suatu perbuatan jahat yang telah
dilakukan, tidak segera menghasilkan buah, seperti air susu yang tidak
langsung menjadi dadih; demikianlah perbuatan jahat itu membara
mengikuti orang bodoh, seperti api yang ditutupi abu”
“Biarlah ia memberi nasehat,
petunjuk, dan melarang apa yang tidak baik, orang bijaksana akan
dicintai oleh orang yang baik dan dijauhi oleh orang yang jahat”
“Pembuat saluran air mengalirkan
air, tukang panah meluruskan anak panah, tukang kayu melengkungkan kayu,
orang bijaksana mengendalikan dirinya”
“Bagaikan batu karang yang tak
tergoncangkan oleh badai, demikian pula para bijaksana tidak akan
terpengaruh oleh celaan maupun pujian”
“Bagaikan tanah, demikian pula orang
suci. Tidak pernah marah, teguh pikirannya bagaikan tugu kota
(indakhila), bersih tingkah lakunya bagaikan kolam tak berlumpur. Bagi
orang suci seperti ini tak ada lagi siklus kehidupan”
“Daripada seribu kata yang tak
berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat, yang dapat
memberi kedamaian kepada pendengarnya”
“Walaupun seseorang dapat
menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran, namun
sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan
dirinya sendiri”
“Menaklukkan diri sendiri
sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan makhluk lain; orang yang
telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri”
“Biarpun selama seratus tahun
seseorang menyalakan api pemujaan di hutan, namun sesungguhnya lebih
baik jika ia, walaupun hanya sesaat saja, menghormati orang yang telah
memiliki pengendalian diri”
“Dalam dunia ini, pengorbanan dan
persembahan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun,
untuk memperoleh pahala dari perbuatannya itu, semuanya tidak berharga
seperempat bagian pun, daripada penghormatan yang diberikan kepada orang
yang hidupnya lurus”
“Ia yang selalu menghormati dan
menghargai orang yang lebih tua, kelak akan memperoleh empat hal, yaitu:
umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan”
“Walaupun seseorang hidup seratus
tahun, tetapi malas dan tidak bersemangat, maka sesungguhnya lebih baik
kehidupan sehari dari orang berjuang dengan penuh semangat”
” Pembuat kejahatan hanya melihat
hal yang baik,selama buah perbuatan jahatnya belum masak, tetapi
bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat
akibat-akibatnya yang buruk”
“Pembuat kebajikan hanya melihat hal
yang buruk,selama buah perbuatan bajiknya belum masak, tetapi bilamana
hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya
yang baik”
“Apabila seseorang tidak mempunyai
luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan
mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang
tidak berbuat jahat”
“Tidak di langit, di tengah lautan,
di celah-celah gunung atau di manapun juga, dapat ditemukan suatu tempat
bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan
jahatnya”
“Barang siapa mencari kebahagiaan
untuk dirinya sendiri dengan jalan menganiaya makhluk lain yang juga
mendambakan kebahagiaan, maka setelah mati ia tak akan memperoleh
kebahagiaan”
“Kota (tubuh) ini terbuat dari
tulang belulang yang dibungkus oleh daging dan darah. Di sinilah
terdapat kelapukan dan kematian, kesombongan dan iri hati”
“Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi; dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang”
“Sungguh mudah untuk melakukan
hal-hal yang buruk dan tak bermanfaat, tetapi sungguh sulit untuk
melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri”
“Barangsiapa dapat memandang dunia
ini seperti melihat busa atau seperti ia melihat fatamorgana, maka Raja
Kematian tidak dapat menemukan dirinya”
“Orang yang melanggar salah satu
Dhamma (sila keempat, yakni selalu berkata bohong), yang tidak
memperdulikan dunia mendatang, maka tak ada kejahatan yang tidak
dilakukannya”
“Dari keinginan timbul kesedihan,
dari keinginan timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari
keinginan, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan”
“Kalahkan kemarahan dengan cinta
kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan
kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran”
“Tidak pada zaman dahulu, waktu yang
akan datang ataupun waktu sekarang, dapat ditemukan seseorang yang
selalu dicela maupun yang selalu dipuji”
“Bagaikan karat yang timbul dari
besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri, begitu pula
perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelakunya ke
alam kehidupan yang menyedihkan”
“Seseorang tidak dapat dikatakan
bijaksana hanya karena ia banyak bicara. tetapi orang yang damai, tanpa
rasa benci dan rasa takut dapat disebut orang bijaksana”
“Apabila dengan melepaskan
kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang
lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang
kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar”
“Barangsiapa menginginkan
kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan menimbulkan penderitaan orang
lain, maka ia tidak akan terbebas dari kebencian; ia akan terjerat dalam
kebencian”
“Meskipun dari jauh, orang baik akan
terlihat bersinar bagaikan puncak pegunungan Himalaya. Tetapi, meskipun
dekat, orang jahat tidak akan terlihat, bagaikan anak panah yang
dilepaskan pada malam hari”
“Orang yang lengah dan berzina akan
menerima empat ganjaran, yaitu : pertama, ia akan menerima akibat buruk;
kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang; ketiga, namanya tercela; dan
keempat, ia akan masuk ke alam neraka”
“Sebaiknya seseorang tidak melakukan
perbuatan jahat, karena di kemudian hari perbuatan itu akan menyiksa
dirinya sendiri. Lebih baik seseorang melakukan perbuatan baik, karena
setelah melakukannya ia tidak akan menyesal”
“Mereka yang merasa malu terhadap
apa yang sebenarnya tidak memalukan, dan sebaliknya tidak merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya memalukan; maka orang yang menganut
pandangan salah seperti itu akan masuk ke alam sengsara”
“Bergembiralah dalam kewaspadaan dan
jagalah pikiranmu dengan baik; bebaskanlah dari cara-cara yang salah,
seperti seekor gajah melepaskan dirinya yang terbenam dalam lumpur”
“Dalam diri makhluk-makhluk timbul
rasa senang mengejar objek-objek indria, dan mereka menjadi terikat pada
keinginan-keinginan indria. Karena cenderung pada hal-hal yang
menyenangkan dan terus mengejar kenikmatan-kenikmatan indria, maka
mereka menjadi korban kelahiran dan kelapukan”
“Orang bijaksana menyatakan bahwa
belenggu yang terbuat dari besi, kayu, ataupun rami tidaklah begitu
kuat. Tetapi ikatan terhadap anak-anak, istri, dan harta benda,
sesungguhnya merupakan belenggu yang jauh lebih kuat”
“Orang yang pikirannya kacau, penuh
dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja,
maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti
itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri”
Mengemas Hidup
‘Pikiran adalah pelopor dari segala
sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila
seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan
akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu
yang menariknya’
‘Pikiran adalah pelopor dari segala
sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila
seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan
akan mengikutinya, bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan
bendanya’
“Ia menghina saya, ia memukul saya,
ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Selama seseorang masih
menyimpan pikiran seperti itu, maka kebencian tak akan pernah berakhir’
“Ia menghina saya, ia memukul saya,
ia mengalahkan saya, ia merampas milik saya.” Jika seseorang sudah tidak
lagi menyimpan pikiran-pikiran seperti itu, maka kebencian akan
berakhir”
“Sebagian besar orang tidak
mengetahui bahwa, dalam pertengkaran mereka akan binasa; tetapi mereka,
yang dapat menyadari kebenaran ini; akan segera mengakhiri semua
pertengkaran”
“Mereka yang menganggap,
ketidak-benaran sebagai kebenaran. dan kebenaran sebagai
ketidak-benaran. maka mereka yang mempunyai, pikiran keliru seperti itu,
tak akan pernah dapat, menyelami kebenaran”
“Di dunia ini ia bergembira. Di
dunia sana ia bergembira. Pelaku kebajikan, bergembira di kedua dunia
itu. Ia bergembira dan bersuka cita karena, melihat perbuatannya sendiri
yang bersih”
“Di dunia ini ia menderita. Di dunia
sana ia menderita. Pelaku kejahatan menderita di kedua dunia itu. Ia
meratap ketika berpikir, “Aku telah berbuat jahat,”, dan ia akan lebih
menderita lagi, ketika berada di alam sengsara”
“Pikiran itu sungguh sukar diawasi.
Ia amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Karena itu hendaklah
orang bijaksana selalu menjaganya. Pikiran yang dijaga dengan baik akan
membawa kebahagiaan”
“Bermacam luka (hal – hal yang
menyakitkan) dapat dibuat oleh orang – orang yang saling bermusuhan dan
membenci, namun sesungguhnya pikiran yang diarahkan secara salah akan
jauh lebih berat melukai diri sendiri”
“Janganlah memperhatikan kesalahan
dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Tetapi,
perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan
oleh diri sendiri”
“Tidaklah seberapa, harumnya bunga
tagara dan kayu cendana; tetapi harumnya mereka, yang memiliki sila
(kebajikan), menyebar sampai ke surga”
“Apabila dalam pengembaraan
seseorang tak menemukan sahabat yang lebih baik atau sebanding dengan
dirinya, maka hendaklah ia tetap melanjutkan pengembaraannya seorang
diri. Janganlah bergaul dengan orang bodoh (tidak bijaksana)”
“Bila orang bodoh dapat menyadari
kebodohannya, maka ia dapat dikatakan bijaksana; tetapi orang bodoh yang
menganggap dirinya bijaksana, sesungguhnya dialah yang disebut orang
bodoh”
” Selama buah dari suatu perbuatan
jahat belum masak, maka orang bodoh (tak bijaksana) akan menganggapnya
manis seperti madu; tetapi apabila buah perbuatan itu telah masak, maka
ia akan merasakan pahitnya penderitaan”
“Suatu perbuatan jahat yang telah
dilakukan, tidak segera menghasilkan buah, seperti air susu yang tidak
langsung menjadi dadih; demikianlah perbuatan jahat itu membara
mengikuti orang bodoh, seperti api yang ditutupi abu”
“Biarlah ia memberi nasehat,
petunjuk, dan melarang apa yang tidak baik, orang bijaksana akan
dicintai oleh orang yang baik dan dijauhi oleh orang yang jahat”
“Pembuat saluran air mengalirkan
air, tukang panah meluruskan anak panah, tukang kayu melengkungkan kayu,
orang bijaksana mengendalikan dirinya”
“Bagaikan batu karang yang tak
tergoncangkan oleh badai, demikian pula para bijaksana tidak akan
terpengaruh oleh celaan maupun pujian”
“Bagaikan tanah, demikian pula orang
suci. Tidak pernah marah, teguh pikirannya bagaikan tugu kota
(indakhila), bersih tingkah lakunya bagaikan kolam tak berlumpur. Bagi
orang suci seperti ini tak ada lagi siklus kehidupan”
“Daripada seribu kata yang tak
berarti, adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat, yang dapat
memberi kedamaian kepada pendengarnya”
“Walaupun seseorang dapat
menaklukkan ribuan musuh dalam ribuan kali pertempuran, namun
sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan
dirinya sendiri”
“Menaklukkan diri sendiri
sesungguhnya lebih baik daripada menaklukkan makhluk lain; orang yang
telah menaklukkan dirinya sendiri selalu dapat mengendalikan diri”
“Biarpun selama seratus tahun
seseorang menyalakan api pemujaan di hutan, namun sesungguhnya lebih
baik jika ia, walaupun hanya sesaat saja, menghormati orang yang telah
memiliki pengendalian diri”
“Dalam dunia ini, pengorbanan dan
persembahan apapun yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun,
untuk memperoleh pahala dari perbuatannya itu, semuanya tidak berharga
seperempat bagian pun, daripada penghormatan yang diberikan kepada orang
yang hidupnya lurus”
“Ia yang selalu menghormati dan
menghargai orang yang lebih tua, kelak akan memperoleh empat hal, yaitu:
umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan”
“Walaupun seseorang hidup seratus
tahun, tetapi malas dan tidak bersemangat, maka sesungguhnya lebih baik
kehidupan sehari dari orang berjuang dengan penuh semangat”
” Pembuat kejahatan hanya melihat
hal yang baik,selama buah perbuatan jahatnya belum masak, tetapi
bilamana hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat
akibat-akibatnya yang buruk”
“Pembuat kebajikan hanya melihat hal
yang buruk,selama buah perbuatan bajiknya belum masak, tetapi bilamana
hasil perbuatannya itu telah masak, ia akan melihat akibat-akibatnya
yang baik”
“Apabila seseorang tidak mempunyai
luka di tangan, maka ia dapat menggenggam racun. Racun tidak akan
mencelakakan orang yang tidak luka. Tiada penderitaan bagi orang yang
tidak berbuat jahat”
“Tidak di langit, di tengah lautan,
di celah-celah gunung atau di manapun juga, dapat ditemukan suatu tempat
bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan
jahatnya”
“Barang siapa mencari kebahagiaan
untuk dirinya sendiri dengan jalan menganiaya makhluk lain yang juga
mendambakan kebahagiaan, maka setelah mati ia tak akan memperoleh
kebahagiaan”
“Kota (tubuh) ini terbuat dari
tulang belulang yang dibungkus oleh daging dan darah. Di sinilah
terdapat kelapukan dan kematian, kesombongan dan iri hati”
“Orang yang tidak mau belajar akan menjadi tua seperti sapi; dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak berkembang”
“Sungguh mudah untuk melakukan
hal-hal yang buruk dan tak bermanfaat, tetapi sungguh sulit untuk
melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri”
“Barangsiapa dapat memandang dunia
ini seperti melihat busa atau seperti ia melihat fatamorgana, maka Raja
Kematian tidak dapat menemukan dirinya”
“Orang yang melanggar salah satu
Dhamma (sila keempat, yakni selalu berkata bohong), yang tidak
memperdulikan dunia mendatang, maka tak ada kejahatan yang tidak
dilakukannya”
“Dari keinginan timbul kesedihan,
dari keinginan timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari
keinginan, tiada lagi kesedihan maupun ketakutan”
“Kalahkan kemarahan dengan cinta
kasih dan kalahkan kejahatan dengan kebajikan. Kalahkan kekikiran dengan
kemurahan hati, dan kalahkan kebohongan dengan kejujuran”
“Tidak pada zaman dahulu, waktu yang
akan datang ataupun waktu sekarang, dapat ditemukan seseorang yang
selalu dicela maupun yang selalu dipuji”
“Bagaikan karat yang timbul dari
besi, bila telah timbul akan menghancurkan besi itu sendiri, begitu pula
perbuatan-perbuatan sendiri yang buruk akan menjerumuskan pelakunya ke
alam kehidupan yang menyedihkan”
“Seseorang tidak dapat dikatakan
bijaksana hanya karena ia banyak bicara. tetapi orang yang damai, tanpa
rasa benci dan rasa takut dapat disebut orang bijaksana”
“Apabila dengan melepaskan
kebahagiaan yang lebih kecil orang dapat memperoleh kebahagiaan yang
lebih besar, maka hendaknya orang bijaksana melepaskan kebahagiaan yang
kecil itu, guna memperoleh kebahagiaan yang lebih besar”
“Barangsiapa menginginkan
kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan menimbulkan penderitaan orang
lain, maka ia tidak akan terbebas dari kebencian; ia akan terjerat dalam
kebencian”
“Meskipun dari jauh, orang baik akan
terlihat bersinar bagaikan puncak pegunungan Himalaya. Tetapi, meskipun
dekat, orang jahat tidak akan terlihat, bagaikan anak panah yang
dilepaskan pada malam hari”
“Orang yang lengah dan berzina akan
menerima empat ganjaran, yaitu : pertama, ia akan menerima akibat buruk;
kedua, ia tidak dapat tidur dengan tenang; ketiga, namanya tercela; dan
keempat, ia akan masuk ke alam neraka”
“Sebaiknya seseorang tidak melakukan
perbuatan jahat, karena di kemudian hari perbuatan itu akan menyiksa
dirinya sendiri. Lebih baik seseorang melakukan perbuatan baik, karena
setelah melakukannya ia tidak akan menyesal”
“Mereka yang merasa malu terhadap
apa yang sebenarnya tidak memalukan, dan sebaliknya tidak merasa malu
terhadap apa yang sebenarnya memalukan; maka orang yang menganut
pandangan salah seperti itu akan masuk ke alam sengsara”
“Bergembiralah dalam kewaspadaan dan
jagalah pikiranmu dengan baik; bebaskanlah dari cara-cara yang salah,
seperti seekor gajah melepaskan dirinya yang terbenam dalam lumpur”
“Dalam diri makhluk-makhluk timbul
rasa senang mengejar objek-objek indria, dan mereka menjadi terikat pada
keinginan-keinginan indria. Karena cenderung pada hal-hal yang
menyenangkan dan terus mengejar kenikmatan-kenikmatan indria, maka
mereka menjadi korban kelahiran dan kelapukan”
“Orang bijaksana menyatakan bahwa
belenggu yang terbuat dari besi, kayu, ataupun rami tidaklah begitu
kuat. Tetapi ikatan terhadap anak-anak, istri, dan harta benda,
sesungguhnya merupakan belenggu yang jauh lebih kuat”
“Orang yang pikirannya kacau, penuh
dengan nafsu, dan hanya melihat pada hal-hal yang menyenangkan saja,
maka nafsu keinginannya akan terus bertambah. Sesungguhnya orang seperti
itu hanya akan memperkuat ikatan belenggunya sendiri”
Mengemas Hidup
Bagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual. Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata “No!!!!masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales”.
Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul.
Tapi ??benarkah kenyataan itu dirasakan. Banyak sekali keluhan-keluhan yang mampir di telinga kita. “Pekerjaan hanya di kantor, ruangan ac tapi kenapa gak bosan-bosannya aku dihinggapi rasa cemas ??” seorang teman datang sambil mengeluh. “ Perlu refreshing, mungkin bisa membuatmu tenang!!” saran saya. “Sama saja, lagian mana ada waktu buat refreshing toh sepulang dari refreshing juga kayak gini lagi”.
Senyum dan doa semoga kawan saya tersebut menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sedikit kejam mungkin sebagai kawan saya tidak membantu apa-apa, sekedar saran refreshing semua orang pasti bisa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa saya berharap kawan saya menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri merupakan hal yang paling tidak mudah. Tapi itu adalah kunci dari semua yaitu DIRI SENDIRI.
Coba kita renungkan. Saat kita bayi, bukankah belajar tengkurap adalah kemauan kita sendiri karena ingin punya variasi gerak selain telentang sambil terkekeh kekeh apabila ayah dan ibu menggoda dengan mainan kesukaan kita. Kemudian ketika kita belajar berjalan, itu juga kemauan kita sendiri. Mulai dari berpegangan pada tepian meja lalu berdiri kemudian berjalan, tiba-tiba Gubrakk!!ibu menjerit. Tapi kita tetap pantang menyerah, terus dan terus belajar hingga bisa berlari menikmati luasnya dunia ini.
Masih banyak lagi hal-hal yang seringkali tidak kita sadari telah kita lakukan hingga saat ini. Saya rasa tentang diri sendiri cukup anda sendiri yang bisa memahami. Ada baiknya kita kembali ke topik pemasaran. Ternyata sebagian besar hidup kita, terdiri atas peristiwa yang berkaitan dengan pemasaran.
Entah anda setuju atau tidak sebagai contoh kawan saya tadi, dia menjual kemampuan dan ilmu pengetahuannya untuk pekerjaan di kantor, ruangan ber-ac, gaji gede bahkan menjual waktu refreshingnya demi mendapatkan satu kata cemas. Kadang saya sendiri juga bingung, kalau dikategorikan sukses, saya bukan orang sukses. Kalau dikategorikan sebagai penulis, saya cuma iseng-iseng saja di waktu longgar. Tapi apakah saya juga harus kejam pada hidup saya, haruskah saya menjual hidup dan hanya mendapatkan kecemasan. Anda mungkin juga sependapat dengan saya, semoga.
Kalau begitu dalam keseharian kita jadi pemasar??jadi sales dong??kalau saya jawab bukan,jelas saya pembohong publik dan saya tidak mau jadi pembohong yang menjual rayuan. Pasti anda berkata dalam hati, menjual lagi, menjual lagi. Apa benar sehari-hari menjadi sales bagi diri kita sendiri ?? Mungkin itu jawaban yang lebih bijak buat kita semua sehingga pandangan tentang pemasaran tidak lagi mengarah hanya pada sales (tenaga penjual) tapi lebih kepada aplikasi dalam kehidupan yang lebih luas cakupannya.
Bukan penulis ingin memberikan pledoi terhadap pemasaran tetapi apa yang dibahas di atas hanya untuk membukakan cakrawala tentang pemasaran sehingga nantinya kita tidak lagi menjual hidup kita pada hal-hal yang tidak perlu bahkan mungkin merusak diri kita sendiri.
Penulis memberi judul artikel ini HOW to PACKAGE (Bagaimana Mengemas) sehingga kita bisa mengatur hidup lebih bermakna bukan sekedar kemas jual. Semua orang bisa mengemas tapi mengemas yang berkualitas belum tentu semua orang mampu.
Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan tidur lagi. Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari beraktivitas anda dan saya banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual.
Sebagai contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Kegiatan sesederhana itu kita lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik.
Usaha untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan kita tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur bila mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan. Dengan kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas sendiri mendapatkan percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih baik.
Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.
Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan, How to Package your life, It’s all about yours. Bagaimana mengemas hidup kita, semuanya tergantung diri kita sendiri. Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang kita mulai dari diri sendiri. ini hanya untuk saling mengingatkan hal yang besar akan tiba jika kita mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa. salam.
Penyebab Kegagalan Merekrut Member
Sobat Gagal Merekrut? Setiap orang yang bergabung dengan sebuah bisnis network-marketing pasti tahu bahwa kegiatan rekruting merupakan urat-nadi perkembangan sebuah jaringan network-marketing. Tanpa merekrut, jaringan bisnis Sobat tidak akan berkembang sehingga mengakibatkan bonus yang Sobat peroleh juga tidak meningkat. Sebagian besar distributor menganggap kegiatan rekruting sebagai salah satu kegiatan paling sulit dalam mengembangkan sebuah bisnis network-marketing.
Doug Firebaugh, seorang Top Leader industri network-marketing dari Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa kegagalan dalam melakukan rekrutment timbul karena 5 alasan utama. Kelima alasan tersebut adalah :
* Rasa Takut
Semua distributor tahu bahwa untuk merekrut, mereka harus sering memperkenalkan bisnis network-marketing yang mereka jalankan kepada teman dan relasi. Walaupun demikian, banyak sekali distributor yang tidak melakukannya. Mengapa?
Alasan utama adalah ”Rasa Takut”.
Cara yang tepat untuk mengatasi “Rasa Takut” adalah dengan meminta bimbingan dan training dari upline supaya perlahan-lahan “Rasa Takut” tersebut dapat dihilangkan.
* Target Terlalu Rendah
Sering kali seorang distributor menetapkan target yang terlalu rendah dalam kegiatan prospekting. Seorang distributor dalam jaringan saya bertanya, “Saya sudah melakukan presentasi 2 kali seminggu selama 2 bulan, tapi belum juga ada yang bergabung dalam bisnis network-marketing saya. Saya rasa saya tidak cocok di bisnis ini.”
Jika Sobat juga mengalami hal di atas, mungkin saja “ilmu merekrut” Sobat masih belum cukup. Mungkin di bulan-bulan pertama Sobat masih perlu melakukan 20 presentasi untuk merekrut satu distributor. Tetapi dengan latihan yang cukup dan bimbingan dari mentor dan upline Sobat, kemungkinan besar “ilmu merekrut” Sobat akan meningkat secara bertahap sehingga Sobat dapat merekrut satu distributor baru setiap minggu.
* Prospek Tidak Tepat
Seringkali distributor network-marketing menghabiskan terlalu banyak waktu dengan prospek yang tidak tepat. Yang dimaksud dengan prospek yang “tidak tepat” adalah orang-orang yang tidak berminat dan juga tidak cocok untuk menjalankan bisnis network-marketing. Contohnya adalah orang-orang yang suka mengeluh, orang-orang yang gampang menyerah, orang-orang yang tidak berminat untuk meningkatkan penghasilan dan taraf hidup keluarga-nya.
Kalau begitu, bagaimana tipe prospek yang tepat?
Tipe prospek yang tepat adalah orang-orang aktif yang berpikiran positif dan selalu berusaha supaya lebih sukses. Tipe orang-orang ini seringkali bergaul dengan orang-orang sukses lainnya yang selalu berpikiran positif dan berusaha supaya lebih maju.
Supaya Sobat dapat merekrut orang-orang sukses, Sobat juga harus mempraktekkan kebiasaan orang-orang sukses dengan cara belajar mengembangkan kepribadian melalui training-training yang sering diadakan oleh upline dalam organisasi maupun perusahaan network-marketing yang Sobat jalankan.
* Memaksakan Kehendak
Dalam kegiatan prospekting dan rekruting, kita harus mengutamakan kepentingan prospek. Kita harus sadar bahwa peluang bisnis yang kita tawarkan haruslah sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Jangan sampai kita memaksakan kehendak kepada seorang prospek / calon distributor. Jika kita terlalu memaksakan supaya prospek bergabung dengan bisnis network-marketing kita, bisa saja mereka setuju untuk bergabung dan membayar uang keanggotaan karena segan untuk menolak. Akan tetapi, jika mereka tidak mengembangkan bisnis mereka setelah bergabung secara resmi, maka perkembangan bisnis network-marketing Sobat tetap akan terhambat.
* Tidak Mau Mendengarkan
Orang-orang tertentu memiliki kebiasaan untuk terlalu banyak bicara. Seharusnya kegiatan rekruting memiliki porsi presentasi dan tanya jawab yang seimbang. Artinya : kegiatan rekruting merupakan kegiatan dua-arah. Jangan mendominasi kegiatan rekruting dengan presentasi Sobat. Supaya terjadi interaksi yang sehat, ada baiknya Sobat menanyakan poin-poin tertentu kepada prospek / calon distributor, atau mereka diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Jika Sobat mendominasi kegiatan rekruting dengan presentasi dari Sobat yang bersifat se-arah, ada kemungkinan prospek / calon distributor menjadi antipati terhadap peluang bisnis yang Sobat tawarkan.
Tips Cara Memotivasi Diri Sendiri Menuju Sukses
Tips Cara Memotivasi Diri Sendiri Menuju Sukses. Anda merasa kesulitan untuk mencapai tujuan hidup Anda, bahkan saat Anda tahu tujuan itu sangat berharga? Mungkin Anda sudah mencoba mendorong diri sendiri untuk maju dengan segala daya upaya, tetapi belum tercapai pula.
Alih-alih menggunakan kekuatan keinginan, Anda butuh motivasi dari diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan kehabisan energi dan Anda mungkin akan merasa menikmati kehidupan dengan lebih baik lagi.
Bahkan saat Anda mengerjakan pekerjaan yang Anda benci, mungkin Anda masih bisa mengendalikan pekerjaan tersebut. Bisakah Anda meminta untuk dilibatkan dalam proyek baru yang lebih menarik? Bisakah Anda bekerja sukarela untuk membantu manajer Anda dengan sebuah proyek?
Lebih mudah untuk memotivasi diri sendiri saat kita bangga dengan apa yang kita kerjakan dan Anda melakukannya dengan kemampuan terbaik Anda. Apakah Anda membersihkan rumah atau berhadapan dengan pelanggan, Anda bisa secara sadar memutuskan untuk melakukan yang terbaik.
Mencoba berfokus pada hasilnya akan membuat kita lebih bersemangat. Misalnya saat Anda kesulitan mengerjakan skripsi, Anda bisa membayangkan kebahagiaan yang terbersit di wajah orang tua saat kita bisa lulus dan Mandirisetelahnya. Atau bayangkan uang yang Anda sudah tabung selama sekian lama bekerja bisa Anda gunakan untuk membeli sesuatu yang diidam-idamkan, seperti rumah, kendaraan atau tidak hanya berbentuk benda tetapi bisa berupa kepuasan abstrak seperti bertamasya, melancong ke tempat baru bersama keluarga dan orang yang dicintai.
Berpikirlah tentang imbalan yang ada dalam pekerjaan itu sendiri: “Setelah aku menyelesaikan laporan ini, aku merasa lebih lega” atau “Menyelesaikan laporan ini akan membahagiakan orang yang membacanya.” Daripada memandang pekerjaan sebagai kumpulan beban di agenda harian kita, mengapa tidak memikirkan tentang dampak nyatanya pada Anda dan orang lain?
Jika ada area spesifik dalam kehidupan yang membuat kita kurang termotivasi, itu lebih karena kita tidak percaya diri dalam melakukannya. Mungkin Anda membenci memasak, menulis, berolahraga atau pekerjaan lain karena Anda tahu Anda berjuang keras melakukannya dengan baik.Bersabarlah dalam belajar dan itu bisa membuat mtovasi lebih tinggi.
Tetap fokus pada satu hal di satu waktu bahkan jika itu berarti Anda harus memutuskan koneksi Internet dan memblokir situs yang mengganggu konsentrasi. Jika Anda terus menunda untuk memulai, itu akan memberi kesan bahwa pekerjaan itu akan menghantui Anda selamanya.
salam dahyat
Bagaimana Menemukan Kebahagiaan Hanya Dalam 5 Menit?Alih-alih menggunakan kekuatan keinginan, Anda butuh motivasi dari diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan kehabisan energi dan Anda mungkin akan merasa menikmati kehidupan dengan lebih baik lagi.
Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk memotivasi diri sendiri:
- Sisihkan waktu untuk hal yang Anda sukai
Bahkan saat Anda mengerjakan pekerjaan yang Anda benci, mungkin Anda masih bisa mengendalikan pekerjaan tersebut. Bisakah Anda meminta untuk dilibatkan dalam proyek baru yang lebih menarik? Bisakah Anda bekerja sukarela untuk membantu manajer Anda dengan sebuah proyek?
- Berbangga dengan pekerjaan yang dijalani
Lebih mudah untuk memotivasi diri sendiri saat kita bangga dengan apa yang kita kerjakan dan Anda melakukannya dengan kemampuan terbaik Anda. Apakah Anda membersihkan rumah atau berhadapan dengan pelanggan, Anda bisa secara sadar memutuskan untuk melakukan yang terbaik.
- Pikirkan hasilnya
Mencoba berfokus pada hasilnya akan membuat kita lebih bersemangat. Misalnya saat Anda kesulitan mengerjakan skripsi, Anda bisa membayangkan kebahagiaan yang terbersit di wajah orang tua saat kita bisa lulus dan Mandirisetelahnya. Atau bayangkan uang yang Anda sudah tabung selama sekian lama bekerja bisa Anda gunakan untuk membeli sesuatu yang diidam-idamkan, seperti rumah, kendaraan atau tidak hanya berbentuk benda tetapi bisa berupa kepuasan abstrak seperti bertamasya, melancong ke tempat baru bersama keluarga dan orang yang dicintai.
- Berhati-hati dengan penggunaan imbalan Anda
Berpikirlah tentang imbalan yang ada dalam pekerjaan itu sendiri: “Setelah aku menyelesaikan laporan ini, aku merasa lebih lega” atau “Menyelesaikan laporan ini akan membahagiakan orang yang membacanya.” Daripada memandang pekerjaan sebagai kumpulan beban di agenda harian kita, mengapa tidak memikirkan tentang dampak nyatanya pada Anda dan orang lain?
- Pelajari sesuatu yang baru
Jika ada area spesifik dalam kehidupan yang membuat kita kurang termotivasi, itu lebih karena kita tidak percaya diri dalam melakukannya. Mungkin Anda membenci memasak, menulis, berolahraga atau pekerjaan lain karena Anda tahu Anda berjuang keras melakukannya dengan baik.Bersabarlah dalam belajar dan itu bisa membuat mtovasi lebih tinggi.
- Tetap termotivasi saat bekerja
Tetap fokus pada satu hal di satu waktu bahkan jika itu berarti Anda harus memutuskan koneksi Internet dan memblokir situs yang mengganggu konsentrasi. Jika Anda terus menunda untuk memulai, itu akan memberi kesan bahwa pekerjaan itu akan menghantui Anda selamanya.
salam dahyat
Saran umum yang sering kita dengar tentang cara mendapatkan kebahagiaan adalah dengan merubah sikap atau kebiasaan kita. Ini sangat tepat, namun kadang-kadang di situasi tertentu kita memerlukan cara yang mudah dan cepat untuk segera mengangkat mental kita dari keterpurukan.
Kabar baiknya adalah ada metode-metode sederhana yang dapat dengan instan mengangkat mental anda segera.
Dibawah ini adalah daftar metode bagaimana anda dapat menemukan kebahagiaan hanya dalam waktu 5 menit, berikut penjelasan bagaimana masing-masing metode tersebut bekerja.
Sedikit tips sebelum anda membaca lebih jauh : Jika anda hanya sekedar membaca dan kemudian mengangguk-ngangguk tanda setuju, anda tidak akan mendapatkan pengalaman apa-apa. Saya sangat menyarankan anda untuk mempraktekannya. Tidak sulit dan percayalah anda akan mendapatkan sesuatu dari metode tersebut.
1. Tulislah daftar terima kasih
”Rasa terima kasih adalah kunci menuju hidup bahagia, karena jika kita tidak berterima kasih, maka seberapa pun yang kita miliki, kita tidak akan bahagia – sebab kita selalu ingin sesuatu yang lain atau sesuatu yang lebih terus.”
- David Steindl Rast –
Kita sering tidak menyadari bahwa betapa banyak hal-hal yang kita sebetulnya dapat berterima kasih. Saya beri contoh sedikit saja untuk memancing otak anda : anda dapat makan 3 kali sehari, anda dapat menyelesaikan pekerjaan anda, anda dapat pulang ke rumah dengan selamat, anda dapat bermain-main dengan anak anda, anda bisa berjalan-jalan bersama teman-teman, anda dapat medengarkan lagu kesayangan anda, anda dalam keadaan sehat, dan masih banyak lagi yang lain. (Lihat juga 9 Alasan Anda Adalah Kaya)
Suatu penelitian mengatakan bahwa orang-orang yang hidupnya dipenuhi dengan rasa terima kasih dilaporkan tidak mengalami gangguan kesehatan yang berarti dan merasakan kehidupannya jauh lebih baik secara keseluruhan. Mereka bahkan membuat perkembangan yang positif atas pencapaian tujuan-tujuan penting dalam hidup mereka.
Latihan sederhana 5 menit ini saya yakin dapat merubah hidup anda :
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Ambil sebuah pena.
- Ambil secarik kertas.
- Rewind otak anda semenjak anda bangun tadi pagi sampai dengan anda menulis saat ini.
- Tulislah 5 hal yang anda berterima kasih dalam hidup anda.
- Lakukan 5 menit setiap hari untuk mendapatkan manfaat yang permanen.
2. Rayakan lepasnya rasa terbelenggu anda
“Kebahagiaan selalu terlihat kecil jika anda hanya memegangnya di tangan anda, tetapi jika anda melepaskannya, anda akan belajar betapa besar dan berharganya kebahagiaan tersebut.”
- Maxim Gorky –
Saya akan memberikan sedikit ilustrasi : salah satu hal yang membuat kita merasa senang adalah ketika kita baru saja sembuh dari sakit. Setelah sekian lama kita terbaring di atas ranjang ditambah selera makan yang tidak enak, akhirnya kita dapat merasakan kebahagiaan karena kita dapat beraktivitas kembali dengan normal.
Oke, latihan berikut ini akan menciptakan suasana hati yang mirip dengan kejadian diatas.
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Pasang alarm untuk berbunyi dalam 5 menit.
- Tutup mata anda secara melingkar dengan seutas kain.
- Lakukan aktivitas rutin anda sejauh yang anda mampu.
- Ketika alarm berbunyi, bukalah tutup mata anda.
3. Regangkan otot-otot anda
”Bergerak adalah obat untuk membuat perubahan terhadap fisik, emosi dan mental seseorang.”
- Carol Welch –
Orang-orang yang berlatih yoga telah membuktikan bahwa mereka memiliki perasaan dan kondisi tubuh yang jauh lebih baik, sekalipun sesi yang mereka lakukan cukup singkat. Yoga memang bukan konsumsi kebanyakan orang dan dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk melakukannya. Anda dapat menggantinya dengan gerakan-gerakan peregangan yang sederhana. Saya biasa melakukannya, terutama setelah lama duduk di depan laptop. Setelah melakukan peregangan-peregangan, perasaan saya menjadi lebih baik.
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Putarlah kepala anda dengan perlahan searah jarum jam, kemudian berlawanan arah jarum jam.
- Ayunkan tangan kiri dan kanan anda melingkar ke arah depan, setelah itu ke arah belakang.
- Putarlah pinggang anda. Lakukan searah jarum jam, setelah itu berlawanan arah jarum jam.
- Jongkoklah dengan posisi kaki kiri diluruskan ke samping. Lakukan hal yang sama dengan kaki kanan.
4. Ambillah nafas yang dalam
”Tariklah nafas dan Tuhan akan mendekati anda. Tahanlah nafas dan Tuhan tetap bersama anda. Hembuskan nafas maka anda akan mendekat pada Tuhan. Tetaplah berhembus dan pasrah kepada Tuhan.”
- Krishnamacharya –
Apakah anda mempunyai nafas yang dalam atau dangkal? Kebanyakan orang mempunyai nafas yang dangkal. Untuk mengetahuinya cobalah lakukan test berikut ini :
Taruhlah telapak tangan anda di perut bagian bawah dan ambillah nafas yang panjang/dalam. Jika perut anda masuk ke dalam saat anda menarik nafas, maka anda tergolong mempunyai nafas yang dangkal. Jika sebaliknya perut anda terdorong keluar, maka anda mempunyai nafas yang dalam.
Tidak masalah anda mempunyai nafas yang dalam atau dangkal, lakukan saja hal-hal dibawah ini.
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Tarik nafas selama 4 hitungan (detik).
- Tahan nafas selama 16 hitungan.
- Buang nafas secara perlahan selama 8 hitungan.
- Lakukan ini sebanyak 10 kali.
5. Rasakan detak jantung anda.
“Kebahagiaan bergetar dengan setiap denyut jantungku.”
- Emily Logan Decens –
Anda mungkin sudah pernah mendengar nasihat : berbahagialah, sebab anda hidup! Kita semua tahu bahwa kita memang hidup, namun kita seringkali jarang ’merasakan’ bahwa kita hidup. Cara tercepat untuk menyadari bahwa anda hidup adalah dengan merasakan aliran darah melalui urat nadi anda.
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Taruhlah 2-3 jari anda di bagian dalam pergelangan tangan anda.
- Rasakan aliran darah yang mengalir pada setiap detak jantung.
- Hitunglah berapa jumlah detak jantung per menit jika diperlukan.
- Renungkan apa tujuan anda hidup.
6. Ingatlah kembali perjalanan tangan anda
Penelitian menemukan bahwa ketika anda membuat suatu usaha untuk mengingat kembali kejadian-kejadian dalam hidup anda, maka ingatan anda akan bekerja untuk anda dan akan menemukan kebahagiaan dalam kejadian-kejadian tersebut.
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Bukalah telapak tangan anda dan lihatlah.
- Ingatlah apa saja yang sudah tangan anda lakukan sepanjang hidup anda.
- Bangkitkan kembali saat tersebut sedetail mungkin ketika anda berhasil mengingatnya.
7. Tetaplah dalam kesunyian
”Kebahagiaan laksana kupu-kupu, dimana ketika anda berusaha meraihnya, ia akan semakin menjauh dari jangkauan anda. Namun, ketika anda duduk dengan tenang, ia akan menghampiri anda.”
- Nathaniel Hawthorne –
Kesunyian menawarkan harta karun tersembunyi yang hanya sedikit orang dapat mengaksesnya. Banyak orang tidak memiliki akses tersebut bukan karena mereka tidak mengetahui caranya, tetapi lebih ke arah mereka tidak betul-betul menyediakan waktu untuk tetap dalam keheningan. Kesunyian mungkin sangat tidak nyaman pada saat pertama kali, karena anda sudah terbiasa dengan suara-suara disekeliling anda sepanjang waktu.
Saya jadi teringat kembali salah satu lagu favorit saya : The Sound of Silence, oleh Simon and Garfunkel. Bagi anda yang ingin mendengarkannya bisa klik disini.
Bagaimana menemukan kebahagiaan dalam 5 menit :
- Matikan TV dan alat-alat lainnya yang mengeluarkan suara.
- Pasang alarm untuk 5 menit.
- Duduk dan dengarkan suara keheningan.
- Rasakan kuping anda ketika mendengarkan suara kesunyian.
Para pembaca yang budiman, semoga 7 cara diatas bermanfaat dan dapat memotivasi anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar